Perhelatan pesta olahraga rekreasi dunia atau TAFISA Games yang ke-enam, akan dimulai dari tanggal 6 hingga 12 Oktober mendatang. Sebanyak 87 negara dan 29 provinsi telah mengonfirmasi kehadirannya dalam ajang yang dikenal sebagai olimpiadenya olahraga rekreasi dan tradisional dari seluruh dunia ini. Lebih dari 9000 delegasi yang terdiri dari atlet, official dan manajer yang berasal dari negara-negara di 5 benua akan mengikuti 50 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Sebagian besar olahraga rekreasi, perlombaan dan eksebisi ini akan
digelar di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, sementara sejumlah lokasi
lain yang juga digunakan antara lain: Arena Jakarta International
Expo-Kemayoran, Taman Mini Indonesia Indah, Bintaro Exchange Mall,
Gelanggang Olahraga (GOR) Cempaka Putih, GOR Sunter, GOR Tanjung Priok
hingga Kepulauan Seribu.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi berharap pelaksanaan event
olahraga rekreasi dunia ini menjadi bukti bahwa Indonesia mulai
mendapatkan kepercayaan untuk menggelar event-event olahraga berkelas
internasional.
Menpora mengajak semua pihak bekerjasama dan sama sama bekerja untuk
menyukseskan pelaksanaan event ini. “TAFISA juga menjadi momentum
berkumpulnya masyarakat olahraga dunia untuk melihat bahwa fondasi
olahraga benar benar dipupuk dari olahraga tradisional dan olahraga
rekreasi. Saya mengajak semua pihak menyukseskan acara ini demi harumnya
nama bangsa Indonesia, mendorong industri olahraga dan pariwisata di
tanah air dan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian
masyarakat,” harap Imam.
Upacara Pembukaan TAFISA Games 2016 akan berlangsung pada tanggal 8
Oktober 2016 di Pantai Carnaval, Ancol Beach City. Presiden Joko Widodo
direncanakan akan menghadiri upacara pembukaan yang memadukan unsur
unsur kebudayaan Indonesia dalam balutan teknologi dengan tema: “Budaya
Bertemu Teknologi, Indonesia Hebat.”
Ketua Panitia Pelaksana TAFISA yang juga ketua Federasi Olahraga
Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Hayono Isman mengatakan,
pelaksanaan event TAFISA Games 2016 menjadi momentum awal dari
kebangkitan olahraga tradisional Indonesia.
“Melalui TAFISA kita akan memperkenalkan olahraga tradisional yang
dimiliki Indonesia. Pada saat kongres TAFISA di Frankfurt, Jerman tahun
2011 lalu, Indonesia bisa mengalahkan Belanda karena kekayaan olahraga
tradisionalnya, maka penetapan Indonesia sebagai tuan rumah adalah
bentuk penghormatan dunia,” jelas Hayono.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Hayono juga mengatakan TAFISA
merupakan pesta olahraga internasional yang begitu kuat mencerminkan
kekayaan dan keragaman olahraga bangsa bangsa di dunia. “Momen ini
menjadi terasa istimewa karena menjadi ajang pertemuan dan penjalinan
persahabatan yang erat bagi seluruh warga dunia yang mencintai
olahraga,” kata Hayono lagi.
TAFISA Games 2016 memiliki banyak agenda antara lain kejuaraan dan
kompetisi dalam kategori Action Sports, Extreme Sports, Adventure
Sports, E- Sports dan nomor khusus untuk penyandang disabilitas. Selain
itu ada juga ajang eksibisi yang akan diisi oleh sejumlah negara. TAFISA
Games 2016 tidak hanya menggelar perlombaan dan eksebisi puluhan cabang
yang penuh dengan keunikan kultural seperti senam Zumba dari Kolombia,
seni bela diri Chanbara dari Jepang, seni bela diri Muay-Thai asal
Thailand, dan juga seni bela diri Pencak Silat khas Indonesia.
Lebih daripada itu TAFISA menjadi perhelatan yang memberikan
kesempatan bagi masyarakat untuk menampilkan bentuk olahraga rekreasi
dan tradisional dari latar belakang budayanya masing-masing. Selama
penyelenggaraan TAFISA akan dilakukan sejumlah pemecahan rekor dunia
antara lain: pemecahan rekor dunia pelajar bermain egrang terbanyak dan
pemecahan rekor dunia layang-layang.
Sementara itu sebagai event pendukung akan digelar pula berbagai
eksebisi yang mengenalkan berbagai produk dalam bidang fashion olahraga,
kuliner, kerajinan tangan hingga obat-obatan tradisional Indonesia.
Biro Humas Kemenpora dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo.
#TAFISAGames2016 #SportsAreFua
0 komentar:
Posting Komentar